Langsung ke konten utama

Materi Shorof Dasar bagian ke-1 (Pengertian Shorof secara Bahasa dan Istilah)

Ilustrasi Santri
Sebagai seorang Muslim kita harus senantiasa mengisi hari-hari didalam kehidupan ini dengan melakukan hal-hal kebaikan. Termasuk diantaranya yaitu mendalami Pengetahuan Agama. 

Kebanyakan literatur Agama Islam adalah berbahasa Arab, termasuk dua sumber pokok ajaran Islam yaitu Al-Qur'an dan Hadits juga berbahasa Arab. Oleh karena itu mempelajari bahasa Arab adalah suatu keharusan bagi seseorang yang hendak mendalami Agama Islam.

Salah satu Ilmu yang membahas tentang Gramatika Bahasa Arab adalah Ilmu Alat yang terdiri dari ilmu Nahwu dan Ilmu Shorof. Para Ahli bahasa Arab telah sepakat bahwa dua Ilmu ini tidak bisa dipisahkan, bahkan mereka mengkiyaskan bahwa Nahwu dan Shorof ibarat Pasangan antara seorang suami dan Istri atau Seorang Bapak dan seorang Ibu. Nahwu adalah Bapaknya Ilmu sedangkan Shorof adalah Ibunya.

Teman-teman Sekalian,
Pada tulisan ini saya akan menyampaikan Dasar-dasar Shorof, yang Meliputi Pengertian Shorof secara Bahasa dan Istilah.

1. Pengertian Shorof Bahasa
Secara Bahasa Shorof adalah :
التَّغْيِيْرُ

Yang artinya Perubahan.
Secara Umum Perubahan ini mencakup semua perubahan yang terjadi di alam raya ini. Seperti Perubahan Siang menjadi Malam, Panas menjadi dingin, beku menjadi cair, perubahan Arah mata angin dll. Termasuk perubahan Cinta menjadi benci, wkwk.

Namun, Yang dimaksud perubahan di dalam Ilmu Shorof mengerucut menjadi perubahan kalimat dalam bahasa Arab. Dari Mulai Fi'il Madhi, Fi'il Mudhori, Mashdar sampai dengan Isim Alat.

2. Pengertian Shorof secara Istilah.
Adalah:

تَحْوِيْلُ الْأَصْلِ الْوَاحِدِ إِلَى اَمْثِلَةٍ مُخْتَلِفَةٍ لِمَعَانٍ مَقْصُوْدَةٍ لَا تَحْصُلُ إَلَّى بِهَا
Perubahan asal yang satu kepada contoh-contoh (bentuk-bentuk) yang lain untuk mencapai makna-makna yang dituju. Tidak akan tercapai makna-makna yang dituju kecuali dengan perubahan bentuk-bentuk tersebut.

Terdapat 12 Shigot/bentuk dalam Tashrif, yaitu :
1. Fi'il Madhi (Pekerjaan Lampau/telah dilakukan)
Contoh :  َفَعَل  berarti Dia telah melakukan pekerjaan

2. Fi'il Mudhori (Pekerjaan yang sedang atau akan dilakukan)
Contoh : ُيَفْعُل  berarti Dia sedang atau akan melakukan pekerjaan

3. Isim Mashdar Ghairu Mim/tanpa Mim (Kata benda dari bekerja yaitu Pekerjaan)
Contoh : فَعْلًا berarti Pekerjaan

4. Isim Mashdar Mim/terdapat Mim (kata benda dari bekerja yaitu pekerjaan)
Contoh : مَفْعَلًا  berarti pekerjaan.
5. Isim Fa'il (Pihak atau orang yang melakukan pekerjaan)
Contoh :  ٌفَاعِل  berarti orang yang melakukan pekerjaan.

6. Isim Maf'ul (Pihak yang dikenai pekerjaan/korban pekerjaan)
Contoh : ٌمَفْعُوْل   berarti orang yang terkena pekerjaan.

7. Fi'il Amr (Perintah untuk melakukan pekerjaan)
Contoh : ْاُفْعُل  berarti Kerjakanlah oleh mu

8. Fi'il Nahyi (Larangan untuk melakukan Pekerjaan)
Contoh : ْلَا تَفْعُل  berarti Jangan lah kamu melakukan suatu pekerjaan.

9. Isim Zaman (Waktu ketika melakukan pekerjaan)
Contoh : ٌمَفْعَل  berarti waktu melakukan pekerjaan

10. Isim Makan (Tempat ketika melakukan pekerjaan)
Contoh : ٌمَفْعَل berarti Tempat melakukan pekerjaan.

11. Isim Alat (Alat yang digunakan ketika melakukan pekerjaan)
Contoh : ٌمِفْعَل berarti Alat melakukan Pekerjaan

Catatan
1. Untuk memahami lebih mendalam silahkan Anda buka kitab Amtsilah at-Tashrifiyyah Lalu Hafalkan, karena salah satu kunci memahami Shorof adalah hafal dan faham Amtsilatutttashrifiyyah. 
Jika dirasa berat untuk menghafal Kitab Amtsilatuttashrifiyyah, maka baca lah masing-masing contohnya secara berulang-ulang, lama kelamaan lidah Anda akan terbiasa dan hafal.
2. Jangan Berpindah materi sebelum Anda hafal Dua pengertian Shorof di atas

Semoga Bermanfaat 

Wallahu A'lam Bishawab.

Penulis: Handi Nurohman

Rujukan : Matan Al-Kaelani karya Syeikh az-Zanjaany

Kritik, Saran dan Koreksi
handinurohman1@gmail.com

Atau via WhatsApp:
085860991847

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Materi Shorof Dasar bagian ke-4 (Bab Ruba'i Mujarrod)

Kemudian Ruba'i (Mujarrod) memiliki satu Bab # Dan Lampirkanlah olehmu dengan enam Bab dengan tanpa penambah (tanpa lebih) Yaitu Fau'ala, Fa'wala demikian juga Fai'ala # Fa'yala, Fa'laa demikian juga Fa'lala Pada 2 bait di atas dijelaskan bahwa Ruba'i Mujarrod hanya memiliki satu Bab saja, yaitu : فَعْلَلَ -  يُفَعْلِلُ ~ دَحْرَجَ - يُدَحْرِجُ Cirinya adalah bahwa Fi'il Madhinya terdiri dari empat huruf. Dan keempat hurufnya adalah huruf asli. Biasannya Fi'il ini adalah Fi'il Mutaadi (membutuhkan maf'ul/objek) tapi terkadang juga Lazim (tidak membutuhkan Maf'ul atau objek) Namun Ruba'i Mujarrod ini memiliki mulhaq (Lampiran) sebanyak 6 Bab, yaitu : فَوْعَلَ - يُفَوْعِلُ ~ حَوْقَلَ - يُحَوْقِلُ Cirinya adalah Fi'il Madhi nya terdiri dari 4 huruf, dengan ditambah huruf و antara huruf ف dan ع Fi'il. Adapun binanya adalah Bina Lazim. فَيْعَلَ - يُفَيْعِلُ ~ بَيْطَرَ - يُبَيْطِرُ Cirinya adala

Materi Shorof Dasar bagian ke-2 (Pembagian Bab dalam Tashrif)

Tabel Pembagian Bab Tashrif Setelah kita bahas Mengenai Pengertian Shorof, pada tulisan ini saya akan menyampaikan Materi mengenai Jumlah Bab yang terdapat dalam Shorof atau Tashrif. Secara keseluruhan Jumlah Bab Tashrif adalah 35 Bab yang terbagi kedalam dua bagian, yaitu Tsulatsi (Jumlah huruf pada Fi'il Madhi nya 3) dan Ruba'i (Jumlah huruf Pada Fi'il Madhi nya 4), sebagai berikut. 1. Tsulatsi , terbagi kepada dua bagian. a. Tsulatsi Mujarrod , yaitu Fi'il bangsa 3 huruf yang kosong dari huruf penambah (Murni jumlah hurufnya 3) terdiri dari 6 Bab . b. Tsulatsi Mazid , yaitu Fi'il bangsa 3 huruf yang ditambahkan huruf lain. Terbagi kepada 3 bagian. 1). Nau'ul Awwal , Fi'il bangsa 3 huruf yang ditambahkan 1 huruf penambah, maka total nya menjadi 4 huruf. Terdiri dari 3 Bab . 2). Nau'u ats-Tsani , Fi'il bangsa 3 huruf yang ditambahkan 2 huruf penambah, maka totalnya menjadi 5 huruf/Khumasy. Terdiri dari 5 Bab . 3). Nau'u ats-Tsalits

Mengenal Tafsir Raudhatul 'Irfan karya K.H. Ahmad Sanusi

Halaman Depan Tafsir Raudhatul 'Irfan Nama Tafsir Raudhatul 'Irfan sudah tidak asing lagi di kalangan Ulama dan Pondok Pesantren di Jawa Barat. Kitab yang menjadi salah satu rujukan Tafsir di Tanah Pasundan ini dikarang oleh seorang Ulama besar sekaligus Pejuang asal Sukabumi yang bernama K.H. Ahmad Sanusi yang Lahir di Cantayan Sukabumi pada tahun 1889 M, wafat di sukabumi Pada 31 Juli 1950 M.  Santri Gunung Puyuh mengenalnya sebagai " Mama Sanusi ". Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengabadikan nama Kitab ini menjadi nama sebuah Masjid Raya Provinsi, yang terletak di ujung Lingkar Jalur Selatan, Kabupaten Sukabumi. Nama Lengkap Tafsir Ini ialah Raudhatul 'Irfan Fii Marifati al-Qur'an. Yang berarti Kebon rupa-rupa elmu pikeun nganyahokeun maksudna Al-Qur'an. (Taman macam-macam ilmu untuk mengetahui maksud Al-Qur'an.) Salah satu ciri khas Tafsir ini yaitu berbahasa Sunda yang tentunya memudahkan setiap pambaca untuk memahami isi Al-Qur'an.