Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2020

Mengenal Tafsir Raudhatul 'Irfan karya K.H. Ahmad Sanusi

Halaman Depan Tafsir Raudhatul 'Irfan Nama Tafsir Raudhatul 'Irfan sudah tidak asing lagi di kalangan Ulama dan Pondok Pesantren di Jawa Barat. Kitab yang menjadi salah satu rujukan Tafsir di Tanah Pasundan ini dikarang oleh seorang Ulama besar sekaligus Pejuang asal Sukabumi yang bernama K.H. Ahmad Sanusi yang Lahir di Cantayan Sukabumi pada tahun 1889 M, wafat di sukabumi Pada 31 Juli 1950 M.  Santri Gunung Puyuh mengenalnya sebagai " Mama Sanusi ". Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengabadikan nama Kitab ini menjadi nama sebuah Masjid Raya Provinsi, yang terletak di ujung Lingkar Jalur Selatan, Kabupaten Sukabumi. Nama Lengkap Tafsir Ini ialah Raudhatul 'Irfan Fii Marifati al-Qur'an. Yang berarti Kebon rupa-rupa elmu pikeun nganyahokeun maksudna Al-Qur'an. (Taman macam-macam ilmu untuk mengetahui maksud Al-Qur'an.) Salah satu ciri khas Tafsir ini yaitu berbahasa Sunda yang tentunya memudahkan setiap pambaca untuk memahami isi Al-Qur'an.

Mengingat Kembali Nasihat Kyai Deddy Ismatullah Mahdi

Prof. Dr. K.H. Deddy Ismatullah Mahdi adalah seorang Ulama sekaligus Pakar Hukum Tata Negara yang namanya tak asing lagi di kalangan Ulama serta Akademisi Jawa Barat dan Nasional. Santri Gunung Puyuh mengenalnya sebagai "Pak Ajeungan Prof Deddy" . Lahir di Sukabumi 5 Juli 1957 dari Pasangan K.H. A.M. Badry Sanusi dan Ny. Hj. Hasanah. Beliau tumbuh dalam Lingkungan keluarga yang Religius-Nasionalis. Kakeknya, K.H. Ahmad Sanusi merupakan seorang pejuang kemerdekaan yang pernah tergabung dalam BPUPKI tahun 1945. Ia menamatkan Pendidikan dasar hingga menengah atasnya di Sukabumi. Kemudian melanjutkan Pendidikan Tinggi di Beberapa Perguruan Tinggi di Jawa Barat dan Jakarta. Dengan berkonsentrasi pada bidang Ilmu Hukum. Sejak kecil ia dibimbing dan dibina langsung oleh Ayahnya, sehingga ia memiliki wawasan yang sangat luas, baik wawasan Islam maupun pengetahuan umum. Hingga Tak ayal banyak institusi dan organisasi yang pernah dipimpinnya, dari mulai Keagamaan, sosial, hukum

Covid-19 adalah Sebuah Pendidikan

Akhir ini dunia sedang dilanda dengan datangnya sebuah wabah yang mengejutkan, yakni Pandemi covid-19. Banyak perbedaan di antara manusia dalam menyikapinya, ada yang berkata bahwa covid-19 adalah ujian dari Tuhan dan ada juga yang berpendapat bahwa covid-19 adalah sebuah azab. Terlepas dari itu semua adalah saat ini kita sedang benar-benar hidup dalam nuansa yang berbeda, serta tidak ada yang tahu pasti sampai kapan kita akan hidup dalam nuansa seperti ini. Terasa ataupun tidak, corona telah menuntut kita untuk hidup sedikit berbeda dari sebelumnya. Berbeda dalam bergaul, berbeda dalam berkomunikasi, berbeda dalam cara belajar, bahkan berbeda dalam semua aspek kehidupan. Namun, di balik itu semua tentu ada hal yang bisa kita perhatikan, bahwa corona telah mendidik kita untuk bisa beradaptasi atau menyesuaikan diri, serta terbiasa hidup dalam berbagai jenis keadaan. Terbiasa berkomunikasi, terbiasa belajar, bahkan terbiasa mencari penghidupan dalam kondisi yang berbeda. Serta t